Anggodo Menyebut Nama Chandra dan Bibit
TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggodo Widjojo menyebut nama Chandra dan Bibit dalam rekaman yang disadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi, Selasa (3/11).
Dalam rekaman itu, Anggodo meminta seseorang mengirim email dan mengatakan, "Menang!" Konteks kata menang ini diduga terkait dengan dijadikannya Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai tersangka.
Anggodo, kepada seseorang, mengatakan ia akan makan. "Wis telung wulan nggak makan enak," katanya dalam bahasa Jawa yang artinya "sudah tiga bulan tidak makan enak."
Ia kemudian menyebut bahwa kalau Bibit, seorang bekas perwira polisi, masih dianggap dekat. Sedang Chandra yang berlatar belakang pengacara, katanya, "Tak pateni no njero (saya bunuh di dalam penjara)."
Anggodo juga mengatakan, "Ternyata Truno Tiga komitmennya tinggi sama kita," katanya. Tidak jelas siapa yang dimaksud dengan Truno Tiga itu, tapi markas besar kepolisian beralamat di Jalan Trunajaya.
NURKHOIRI
Dalam rekaman itu, Anggodo meminta seseorang mengirim email dan mengatakan, "Menang!" Konteks kata menang ini diduga terkait dengan dijadikannya Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai tersangka.
Anggodo, kepada seseorang, mengatakan ia akan makan. "Wis telung wulan nggak makan enak," katanya dalam bahasa Jawa yang artinya "sudah tiga bulan tidak makan enak."
Ia kemudian menyebut bahwa kalau Bibit, seorang bekas perwira polisi, masih dianggap dekat. Sedang Chandra yang berlatar belakang pengacara, katanya, "Tak pateni no njero (saya bunuh di dalam penjara)."
Anggodo juga mengatakan, "Ternyata Truno Tiga komitmennya tinggi sama kita," katanya. Tidak jelas siapa yang dimaksud dengan Truno Tiga itu, tapi markas besar kepolisian beralamat di Jalan Trunajaya.
NURKHOIRI