Cegah Flu Babi, Cukup Makan Tempe
LONDON - Muncul pertama kali di Meksiko, swine flu atau yang lebih kita kenal sebagai flu babi telah menyebar ke seluruh dunia. Bahkan Indonesia pun sudah bukan tempat yang aman lagi dari penyebaran virus H1N1 itu.
Di Jawa Timur sudah ada beberapa kasus. Yang terbaru adalah dua keluarga, masing-masing dari Malang dan Surabaya, terindikasi flu babi. Kini mereka harus menjalani karantina di RSUD Syaiful Anwar Malang dan RS Dr Soetomo Surabaya.
Menurut ketua tim penanggulangan flu pandemic dari Badan Perlindungan Kesehatan Inggris, Dr Nick Phin, pada dasarnya yang penting adalah kekebalan tubuh. Dan kekebalan itu bisa didapatkan dari makan makanan sehat sehingga tubuh memiliki kesempatan terbaik untuk melawan virus.
“Orang yang kurang gizi lebih rentan terhadap infeksi. Dan bagi sebagaian besar orang, pola makan yang sehat dan seimbang merupakan faktor penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh,” jelas Dokter Phin.
Tentu saja kita tetap harus mengikuti anjuran pencegahan termasuk dengan menutup mulut dengan tisu ketika bersin. Kemudian cepat-cepat memasukkannya ke dalam tong sampah. Mencuci tangan sesering mungkin sangat dianjurkan untuk mencegah tertular virus H1N1.
Namun, jika virus itu sudah menyerang, makanan yang kita konsumsi itulah yang berfungsi mengoptimalkan kekuatan selaput dalam telinga, hidung, dan tenggorok untuk membentuk benteng di dalam tubuh melawan organisme dari luar
Makanan berprotein tinggi seperti daging merah, ayam, telur, serta ikan, susu, atau produk susu sangat dianjurkan menjadi makanan sehari-hari. Begitu juga kacang polong dan makanan berbahan kedelai seperti tempe, tahu, atau susu kedelai.
Jenis-jenis makanan itu menyuplai gizi yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel epithelial dalam selaput pada telinga, hidung, dan tenggorokan. Tiga porsi salah satu bahan makanan tersebut dalam sehari bisa menambah kekuatan jaringan benteng dalam tubuh.
Lengkapi juga menu sehari-hari dengan buah dan sayur berwarna jingga atau hijau gelap. Contohnya wortel, lebu, apricot, mangga, bayam, dan kubis. Sayur dan buah itu memiliki kandungan vitamin A yang tinggi dan itulah nutrisi yang diperlukan tubuh untuk menguatkan selaput pernapasan.
Jika virus benar-benar memasuki tubuh, giliran sel darah putih yang harus melawan. Saat itulah vitamin C berperan penting untuk memobilisasi kekuatan melawan virus.
Karena kita tidak bisa menyimpan vitamin C dalam tubuh, makanan sumber vitamin C harus menjadi bagian dalam menu keseharian. Ini bisa diperoleh dari paprika, bayam, hingga keluarga jeruk, beri, atau kacang beku. Buah kalengan, jus jeruk atau grapefruit dalam kemasan pun bisa membantu.
Pasukan lain untuk melawan virus adalah sel T. Mineral yang disebut zinc sangat penting untuk pembentukan antibodi ini. Jika kita mengalami kekurangan antibodi ini, batuk dan pilek biasa mudah sekali menyerang. Bagusnya, persediaan antibodi bisa dinormalkan dengan mencukupi kebutuhan zinc dalam makanan sehari-hari.
Mineral ini bisa didapatkan dari daging sapi, telur, makanan laut seperti kepiting, tiram, dan ikan sardine. Biji-bijian utuh serta isi labu pun bagus. Tetapi zinc dari kelompok pertama lebih mudah dicerna.
Zat besi juga sangat esensial untuk kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi menyebabkan rapuhnya sistem imunitas sehingga kita lebih rentan terhadap virus flu babi.
Makanan sumber zat besi hampir sama dengan makanan sumber zinc. Tetapi kita perlu menambahnya dengan suplemen berupa multivitamin dan mineral yang mengandung 100 persen jumlah yang direkomendasikan, yakni 14,8 miligram per hari.
Satu lagi nutrisi super untuk memelihara sistem imunitas. Yaitu yang disebut allicin. Nutrisi ini mudah didapat. Dengan cara mengonsumsi bawang putih mentah. Allicin membantu menghadang kemampuan virus menembus jaringan yang rusak. Sehari satu suing bawang putih mentah bisa menjauhkan kita dari sakit.
Penelitian yang dilakukan Universitas North Carolina, AS, menyebut bahwa perlindungan umum untuk melawan virus influenza bisa diberikan mineral selenium. Ini bisa didapat dari kacang Brasil. Cukup tiga butir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.