Bocah Sukses Kerjakan Soal Matematika SMA
INGGRIS-Bocah Inggris berumur 7 tahun lulus ujian Matematika yang seharusnya diperuntukkan bagi siswa yang umurnya dua kali lebih usianya dia atau setara SMP atau SMA.
Bocah asal inggris yang bernama Jude Ali itu mendapatkan grade D (sekitar 75-85 skala 100) dalam tes General Certificate of Secondary Education (GCSE). “Saya hanya mencoba untuk belajar, belajar, dan belajar,” ujar Ali yang kini berusia 7 tahun, seperti dilansir news.com.au, kemarin (28/8).
Ibu Ali menyatakan anaknya telah memperlihatkan intelegensinya sejak usia dini. Ali sudah dapat berjalan ketika masih berusia 7 bulan dan bahkan berbicara saat usianya sekitar 1 tahun.
Bocah berotak encer lainnya adalah Xavier Gordon-Brown (8). Sama seperti Ali, ia juga memberikan hasil mengejutkan ketika mengerjakan ujian matematika yang biasa dikerjakan murid berusia 16 tahun. Xavier diperkirakan menjadi murid termuda dengan memperoleh nilai sempurna (A) dalam tes GCSE.
Xavier mengaku membaca buku matematika untuk kesenangan. Sang ibunya, Erica, menyatakan Xavier senang melakukan sesuatu yang disukainya. “Tetapi ternyata ujian tidak mengganggunya. Baginya itu hanya matematika,” ujarnya.
Bocah asal inggris yang bernama Jude Ali itu mendapatkan grade D (sekitar 75-85 skala 100) dalam tes General Certificate of Secondary Education (GCSE). “Saya hanya mencoba untuk belajar, belajar, dan belajar,” ujar Ali yang kini berusia 7 tahun, seperti dilansir news.com.au, kemarin (28/8).
Ibu Ali menyatakan anaknya telah memperlihatkan intelegensinya sejak usia dini. Ali sudah dapat berjalan ketika masih berusia 7 bulan dan bahkan berbicara saat usianya sekitar 1 tahun.
Bocah berotak encer lainnya adalah Xavier Gordon-Brown (8). Sama seperti Ali, ia juga memberikan hasil mengejutkan ketika mengerjakan ujian matematika yang biasa dikerjakan murid berusia 16 tahun. Xavier diperkirakan menjadi murid termuda dengan memperoleh nilai sempurna (A) dalam tes GCSE.
Xavier mengaku membaca buku matematika untuk kesenangan. Sang ibunya, Erica, menyatakan Xavier senang melakukan sesuatu yang disukainya. “Tetapi ternyata ujian tidak mengganggunya. Baginya itu hanya matematika,” ujarnya.