Mahasiswa Sumenep Hormati Merah Putih dengan Tangan Kiri
sumber : http://surabaya.detik.com/read/2009/08/28/122137/1191500/475/mahasiswa-sumenep-hormati-merah-putih-dengan-tangan-kiri
Sumenep - Aksi upacara bendera yang digelar mahasiswa Sumenep, Madura ini terlihat aneh. Untuk menyambut anggota dewan yang baru, mereka menggelar upacara bendera setengah tiang, dan melakukan hormat dengan menggunakan tangan kiri.
Para mahasiswa ini tergabung dalam Aliansi Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiraraja dan Komisariat STKIP PGRI serta STITA Tarate. Mereka menggelar upacara bendera setengah tiang di depan kantor DPRD Kabupaten Sumenep, Jalan Trunojoyo, Jumat (28/8/2009).
Aksi yang dikemas dengan upacara bendara itu, mahasiswa juga melakukan penghormatan pada sang saka merah putih dengan tangan kiri, dan dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh salah satu mahasiswa yang isinya diplesetkan.
Isi teks Pancasila tersebut berjudul 'Pate Gila' (Anjing Gila). Sedangkan isi plesetan teks Pancasila tersebut berbunyi:
Usai pembacaan teks Pancasila plesetan, mahasiswa melanjutkan dengan amanat pembina upacara yang isinya mengkritisi anggota DPRD baru agar mampu melakukan perubahan Sumenep kedepan.
Pembina upacara Mohammad Rusdi mendesak anggota DPRD Sumenep lima tahun kedepan melaporkan kekayaannya, dan setiap partai politik hendaknya menempatkan kadernya sesuai dengan kemampuannya.
"Sumenep dalam kondisi carut-marut, maka anggota DPRD yang baru dilantik harus mampu melakukan perubahan yang signifikan untuk masyarakat Sumenep," kata Rusdi dalam amanatnya di depan kantor DPRD Sumenep.
Usai melakukan upacara bendera, mahasiswa tersebut membubarkan diri dengan damai. Petugas keamanan baik dari kepolisian maupun Kodim 0827 Sumenep tidak melakukan tindakan apapun.
Namun dari salah seorang intel Polres Sumenep yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sikap mahasiswa dengan hormat pada bendara merah putih dengan menggunakan tangan kiri dan pembacaan Pancasila yang diplesetkan tersebut tidak pantas dilakukan seorang mahasiswa.
"Seharusnya ada tindakan tegas, tapi saya kan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada perintah dari pimpinan," tegasnya.(bdh/bdh)
Para mahasiswa ini tergabung dalam Aliansi Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Wiraraja dan Komisariat STKIP PGRI serta STITA Tarate. Mereka menggelar upacara bendera setengah tiang di depan kantor DPRD Kabupaten Sumenep, Jalan Trunojoyo, Jumat (28/8/2009).
Aksi yang dikemas dengan upacara bendara itu, mahasiswa juga melakukan penghormatan pada sang saka merah putih dengan tangan kiri, dan dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh salah satu mahasiswa yang isinya diplesetkan.
Isi teks Pancasila tersebut berjudul 'Pate Gila' (Anjing Gila). Sedangkan isi plesetan teks Pancasila tersebut berbunyi:
- Ketuhanan yang bermunafik dan syirik.
- Kemanusiaan yang tidak adil dan biadab
- Persatuan yang pecah belah
- Kekuasaan yang dipimpin oleh penghianat dan pengecut
- Keadilan bagi seluruh kaum kapitalis
Usai pembacaan teks Pancasila plesetan, mahasiswa melanjutkan dengan amanat pembina upacara yang isinya mengkritisi anggota DPRD baru agar mampu melakukan perubahan Sumenep kedepan.
Pembina upacara Mohammad Rusdi mendesak anggota DPRD Sumenep lima tahun kedepan melaporkan kekayaannya, dan setiap partai politik hendaknya menempatkan kadernya sesuai dengan kemampuannya.
"Sumenep dalam kondisi carut-marut, maka anggota DPRD yang baru dilantik harus mampu melakukan perubahan yang signifikan untuk masyarakat Sumenep," kata Rusdi dalam amanatnya di depan kantor DPRD Sumenep.
Usai melakukan upacara bendera, mahasiswa tersebut membubarkan diri dengan damai. Petugas keamanan baik dari kepolisian maupun Kodim 0827 Sumenep tidak melakukan tindakan apapun.
Namun dari salah seorang intel Polres Sumenep yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sikap mahasiswa dengan hormat pada bendara merah putih dengan menggunakan tangan kiri dan pembacaan Pancasila yang diplesetkan tersebut tidak pantas dilakukan seorang mahasiswa.
"Seharusnya ada tindakan tegas, tapi saya kan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa ada perintah dari pimpinan," tegasnya.(bdh/bdh)