Porsi Terbesar Otak Pria: Seks !

http://samudro.files.wordpress.com/2009/08/otak-pria1.jpg?w=300&h=225


Sering merasa sulit memahami jalan pikiran pria? Anda tidak sendiri. Tampaknya, masalah ini memang menjadi problem banyak wanita. Menurut Allan dan Barbara Pease dalam buku Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps, hal ini disebabkan jalan pikir wanita dan pria yang bisa bertolak belakang.

Uniknya, dalam buku tersebut kita bisa mempelajari pikiran pria dengan cara memahami tiap bagian otak kaum Adam. Penasaran, ingin tahu apa saja isi otak pria? Ini penjelasannya!


Tahukah Anda, bahwa bagian terbesar dari otak pria adalah dorongan seks. Hal ini juga menjelaskan mengapa pria tampak sangat beminat pada urusan seks. Jadi, kalau Anda mendapati kalender bergambar wanita berbikini atau memergoki rekan kerja pria mencuri waktu mengakses situs porno di internet, tak usah kaget. Habis, rupanya areal untuk seks memang menempati porsi yang paling besar di otaknya.


Porsi terbesar kedua menandakan keinginan untuk berpetualang atau mengejar sesuatu yang berbahaya, keinginan berolahraga, dan keinginan mengganti-ganti remote control televisi.


Sementara, bagian terkecilnya menunjukkan kemampuan mencari barang di lemari es atau pakaian, kemampuan mendengarkan, kemampuan mengerjakan tugas-tugas domestik, keinginan untuk meletakkan penutup kloset pada tempatnya, dan kemampuan untuk tidur dengan nyenyak ketika anak menangis pada malam hari.


Menurut Allan dan Barbara Pease dalam buku Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps, ‘tata letak’ otak pria itu bisa menjelaskan mengapa kaum wanita sering mengeluhkan hal-hal yang menjadi kebiasaan buruk pria, yaitu sukar mencari barang (ataupun meletakkan barang) di tempatnya, tidak suka membantu pekerjaan rumah tangga, maupun menolong menggantikan popok ketika bayi Anda menangis malam-malam.


Tapi, ikut balapan mobil atau motor, atau menghabiskan waktu di pusat kebugaran dan di depan TV, prialah ‘raja’nya.


Nah, dengan memahami bagan otak pria, barangkali kini Anda dapat menjadi lebih ‘pengertian’ terhadap jalan pikirannya. Dan tak akan terlampau kesal dan jengkel bila pasangan Anda melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut.(vivanews)

0 Responses