Tiga CEO Bergaji Tertinggi di AS; Scharzman Masih Nomor Wahid
(Vibiznews - Business) - Krisis ekonomi global rupanya tidak memberikan sebuah halangan yang sangat berarti bagi para-para pemimpin perusahaan untuk dapat menerima gaji dan upah yang melimpah oleh perusahaannya. Pada hari ini (14/8) diketahui bahwa ternyata disaat perusahaan-perusahaan besar AS sedang dihadapkan pada kondisi sulit, justru hal tersebut tidak berdampak kuat bagi para CEO-nya yang justru menerima gaji yang sangat tinggi.
Stephen Scharzman, CEO dengan Gaji Tertinggi
Stephen Scharzman, mungkin nama ini masih cukup asing di telinga Anda. Ya, pria berumur 62 tahun dan alumnus dari dua universitas elit dunia yaitu Harvard Business School dan Yale University ini tercatat telah sukses menempatkan dirinya sebagai CEO dengan gaji tertinggi di AS. Ia bersama dengan perusahaannya, Blackstone Group, sekaligus sebagai pendiri dari perusahaan tersebut telah berhasil menduduki peringkat yang sama sebagai CEO dengan gaji terbesar di AS sejak tahun lalu.
Dalam setahun masa kerja, Scharzman tercatat menerima gaji mencapai nominal 100 juta dollar atau senilai dengan Rp 1 triliun. Gaji tersebut tidak termasuk dengan beberapa bonus dan inseftif dari perusahaan yang diduga juga memiliki nilai yang cukup tinggi.
Nominal gaji tersebut bisa dibilang sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh Scharzman selama membangun Blackstone Group lebih dari 2 dekade. Perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan investasi ini telah sukses menjadi sebuah perusahaan yang disegani di bidangnya. Bahkan disaat AS sedang dihantam krisis ekonomi mulai tahun 2008, perusahaan ini sempat mengalami profit hingga mencapai nominal 3,05 miliar dollar atau senilai dengan Rp 30,5 triliun.
Oleh karena itu, dunia bisnis global memandang Scharzman sebagai sosok yang patut untuk ditiru. Bahkan sering ia dimitai pendapat mengenai beberapa permasalahan. Salah satunya menjadi pembicara di World Economi Forum tahun ini. Bersamaan dengan beberapa pengamat ekonomi dunia seperti Nouriel Roubini.
Bos Oracle Urutan Kedua
Diurutan kedua sebagai CEO dengan gaji terbesar di AS dipegang oleh CEO Oracle, Larry Ellison. Pria kulit putih kelahiran 1944 ini cukup stabil dalam menduduki sebagai CEO dengan bayaran tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Namun sejak krisis melanda AS dan juga secara langsung memberikan sebuah hantaman bagi kinerja perusahaan-perusahaan besar di AS, gaji yang diterima oleh Ellison turun ke level 55 juta dolla atau senilai dengan Rp 550 miliar dalam setahun.
Banyak orang menilai bahwa gaji yang diterima oleh Ellison tersebut hanyalah merupakan imbas domino dari kondisi sulit Oracle dalam menghadapi krisis. Orang menganggap bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Ellison sendiri masih sangan banyak. Hal tersebut diakui oleh Forbes dimana pada tahun 2009 ia dinobatkan sebagai orang terkaya no 4 di dunia, dengan total kekayaan yang dimilikinya mencapai 25 miliar dollar atau senilai dengan Rp 250 triliun.
Berikut diurutan ketiga sebagai CEO dengan bayaran tertinggi ditempat oleh bos Abercombie & Fitch, Michael Jeffries yang tercatat memiliki bayaran gaji hingga mencapai nominal 45 juta dollar atau senilai dengan Rp 450 miliar dalam setahun. Karir Jeffries menurut banyak kalangan cukup berliku dimana sebelum menjabat sebagai CEO Abercombie & Fitch, ia sebelumnya sempat menjabat sebagai CEO perusahaan ritel pakaian yaitu, Abraham & Strauss. Sampai dengan tahun 1988 akhirnya ia mulai masuk ke jajaran direktur di Abercombie & Fitch.
Stephen Scharzman, CEO dengan Gaji Tertinggi
Stephen Scharzman, mungkin nama ini masih cukup asing di telinga Anda. Ya, pria berumur 62 tahun dan alumnus dari dua universitas elit dunia yaitu Harvard Business School dan Yale University ini tercatat telah sukses menempatkan dirinya sebagai CEO dengan gaji tertinggi di AS. Ia bersama dengan perusahaannya, Blackstone Group, sekaligus sebagai pendiri dari perusahaan tersebut telah berhasil menduduki peringkat yang sama sebagai CEO dengan gaji terbesar di AS sejak tahun lalu.
Dalam setahun masa kerja, Scharzman tercatat menerima gaji mencapai nominal 100 juta dollar atau senilai dengan Rp 1 triliun. Gaji tersebut tidak termasuk dengan beberapa bonus dan inseftif dari perusahaan yang diduga juga memiliki nilai yang cukup tinggi.
Nominal gaji tersebut bisa dibilang sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh Scharzman selama membangun Blackstone Group lebih dari 2 dekade. Perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan investasi ini telah sukses menjadi sebuah perusahaan yang disegani di bidangnya. Bahkan disaat AS sedang dihantam krisis ekonomi mulai tahun 2008, perusahaan ini sempat mengalami profit hingga mencapai nominal 3,05 miliar dollar atau senilai dengan Rp 30,5 triliun.
Oleh karena itu, dunia bisnis global memandang Scharzman sebagai sosok yang patut untuk ditiru. Bahkan sering ia dimitai pendapat mengenai beberapa permasalahan. Salah satunya menjadi pembicara di World Economi Forum tahun ini. Bersamaan dengan beberapa pengamat ekonomi dunia seperti Nouriel Roubini.
Bos Oracle Urutan Kedua
Diurutan kedua sebagai CEO dengan gaji terbesar di AS dipegang oleh CEO Oracle, Larry Ellison. Pria kulit putih kelahiran 1944 ini cukup stabil dalam menduduki sebagai CEO dengan bayaran tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Namun sejak krisis melanda AS dan juga secara langsung memberikan sebuah hantaman bagi kinerja perusahaan-perusahaan besar di AS, gaji yang diterima oleh Ellison turun ke level 55 juta dolla atau senilai dengan Rp 550 miliar dalam setahun.
Banyak orang menilai bahwa gaji yang diterima oleh Ellison tersebut hanyalah merupakan imbas domino dari kondisi sulit Oracle dalam menghadapi krisis. Orang menganggap bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Ellison sendiri masih sangan banyak. Hal tersebut diakui oleh Forbes dimana pada tahun 2009 ia dinobatkan sebagai orang terkaya no 4 di dunia, dengan total kekayaan yang dimilikinya mencapai 25 miliar dollar atau senilai dengan Rp 250 triliun.
Berikut diurutan ketiga sebagai CEO dengan bayaran tertinggi ditempat oleh bos Abercombie & Fitch, Michael Jeffries yang tercatat memiliki bayaran gaji hingga mencapai nominal 45 juta dollar atau senilai dengan Rp 450 miliar dalam setahun. Karir Jeffries menurut banyak kalangan cukup berliku dimana sebelum menjabat sebagai CEO Abercombie & Fitch, ia sebelumnya sempat menjabat sebagai CEO perusahaan ritel pakaian yaitu, Abraham & Strauss. Sampai dengan tahun 1988 akhirnya ia mulai masuk ke jajaran direktur di Abercombie & Fitch.