Surat Kepada Menteri
Kpd. Yth Ibu Sri Mulyani
Menteri Keuangan
Di Tempat.
Dengan hormat,
Selamat siang Ibu, apa kabar? Mungkin Ibu tidak kenal sama saya, karena saya juga tidak kenal sama Ibu. Mungkin Ibu kenal sama Sugeng, pedagang Es Dawet yang mondar-mandir di jalanan, nah itu sahabat karib saya.. kita dulu sering maen layangan bareng, sampai akhirnya dia mati ditabrak tukang delman. Baik sekali si Sugeng itu, gampang dihutangin. Mungkin Ibu juga kehilangan Sugeng, saya dengar dia termasuk tukang Es Dawet yang baik hati. Maaf, saya jadi ngelantur, ini pertama kali saya menulis surat kepada seorang Menteri. Kecuali Menteri sunat waktu SD dulu, eh tunggu.. itu mantri ya.
Maksud saya menulis surat ini adalah berbagi hasil analisa saya terhadap naiknya harga tahu dan tempe. Naiknya harga tersebut, bukanlah karena kurangnya produksi kedelai lokal, seperti yang diberitakan di koran-koran. Ya, bukan. Ibu kaget kan? Saya juga. Istri saya kaget. Anak saya kaget. Adik saya kaget. Keponakan saya kaget. Pembantu saya juga kaget, tapi kalo dia kaget ngeliat tiba-tiba Rhoma Irama sudah rencana berhenti dari dangdut. Oh, Ibu juga kaget? Tidak usah khawatir, Bu, masih ada Ridho anaknya yang siap menggantikan Bang Rhoma. Maaf, kalo ngomongin dangdut saya jadi susah fokus.
Langsung saja saya beritahukan kepada Ibu,
penyebab naiknya harga tahu dan tempe adalah: Kangen Band.
Ya, mungkin Ibu terkaget-kaget. Mungkin Ibu menganga tidak percaya. Mungkin Ibu suka poco-poco, saya juga suka. Memang, saya juga kaget ketika saya mengetahui fakta ini. Apa hubungan Kangen Band dengan harga tahu/tempe? Karena eh karena, pedagang tahu/tempe dan tempe terinspirasi oleh sukses Kangen Band yang berangkat dari tukang cendol. Mereka pun beramai-ramai main band, berharap juga jadi terkenal. Mereka pun berhenti jualan tahu/tempe.
Hal ini sangat berimbas terhadap perekonomian kita: supply tahu/tempe di pasaran jadi berkurang karena gak ada yang jualan, karena supply berkurang, harga menjadi naik (sesuai dengan hukum ekonomi).
Harap Ibu ketahui, saya penggemar berat Kangen Band. Saya tidak ada maksud untuk memojokkan Kangen Band. Untuk membuktikan cinta saya, saya membuat Band bernama Wak Min, dengan harapan ketika main bareng kami bisa disebut menjadi Kangen Band Wak Min. Ibu juga suka Kangen Band? Kalo iya, berarti ibu harus suka juga dengan Wak Min.
Sekian surat saya, semoga menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan-kebijakan ekonomi yang akan datang. Sekadar informasi, saya ini orang yang pintar. Bukan pintar ekonomi-manajemen, tapi benar-benar orang pintar: pintar godain orang, pintar juga main FM, gitu-gitu deh. Solusi saya untuk krisis harga tahu/tempe ini cukup simpel: berikan kepada saya modal 2 Milyar saja. Saya tidak tahu apakah harga akan turun, yang jelas saya akan sangat bahagia.
Oh ya, sekalian… ibu tertarik ikut MLM?
Saya kebetulan punya produk bagus. Terimakasih.
Hormat saya,
Hasan F Shahab
Warga Negara yang Peduli Keluarga
Menteri Keuangan
Di Tempat.
Dengan hormat,
Selamat siang Ibu, apa kabar? Mungkin Ibu tidak kenal sama saya, karena saya juga tidak kenal sama Ibu. Mungkin Ibu kenal sama Sugeng, pedagang Es Dawet yang mondar-mandir di jalanan, nah itu sahabat karib saya.. kita dulu sering maen layangan bareng, sampai akhirnya dia mati ditabrak tukang delman. Baik sekali si Sugeng itu, gampang dihutangin. Mungkin Ibu juga kehilangan Sugeng, saya dengar dia termasuk tukang Es Dawet yang baik hati. Maaf, saya jadi ngelantur, ini pertama kali saya menulis surat kepada seorang Menteri. Kecuali Menteri sunat waktu SD dulu, eh tunggu.. itu mantri ya.
Maksud saya menulis surat ini adalah berbagi hasil analisa saya terhadap naiknya harga tahu dan tempe. Naiknya harga tersebut, bukanlah karena kurangnya produksi kedelai lokal, seperti yang diberitakan di koran-koran. Ya, bukan. Ibu kaget kan? Saya juga. Istri saya kaget. Anak saya kaget. Adik saya kaget. Keponakan saya kaget. Pembantu saya juga kaget, tapi kalo dia kaget ngeliat tiba-tiba Rhoma Irama sudah rencana berhenti dari dangdut. Oh, Ibu juga kaget? Tidak usah khawatir, Bu, masih ada Ridho anaknya yang siap menggantikan Bang Rhoma. Maaf, kalo ngomongin dangdut saya jadi susah fokus.
Langsung saja saya beritahukan kepada Ibu,
penyebab naiknya harga tahu dan tempe adalah: Kangen Band.
Ya, mungkin Ibu terkaget-kaget. Mungkin Ibu menganga tidak percaya. Mungkin Ibu suka poco-poco, saya juga suka. Memang, saya juga kaget ketika saya mengetahui fakta ini. Apa hubungan Kangen Band dengan harga tahu/tempe? Karena eh karena, pedagang tahu/tempe dan tempe terinspirasi oleh sukses Kangen Band yang berangkat dari tukang cendol. Mereka pun beramai-ramai main band, berharap juga jadi terkenal. Mereka pun berhenti jualan tahu/tempe.
Hal ini sangat berimbas terhadap perekonomian kita: supply tahu/tempe di pasaran jadi berkurang karena gak ada yang jualan, karena supply berkurang, harga menjadi naik (sesuai dengan hukum ekonomi).
Harap Ibu ketahui, saya penggemar berat Kangen Band. Saya tidak ada maksud untuk memojokkan Kangen Band. Untuk membuktikan cinta saya, saya membuat Band bernama Wak Min, dengan harapan ketika main bareng kami bisa disebut menjadi Kangen Band Wak Min. Ibu juga suka Kangen Band? Kalo iya, berarti ibu harus suka juga dengan Wak Min.
Sekian surat saya, semoga menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan-kebijakan ekonomi yang akan datang. Sekadar informasi, saya ini orang yang pintar. Bukan pintar ekonomi-manajemen, tapi benar-benar orang pintar: pintar godain orang, pintar juga main FM, gitu-gitu deh. Solusi saya untuk krisis harga tahu/tempe ini cukup simpel: berikan kepada saya modal 2 Milyar saja. Saya tidak tahu apakah harga akan turun, yang jelas saya akan sangat bahagia.
Oh ya, sekalian… ibu tertarik ikut MLM?
Saya kebetulan punya produk bagus. Terimakasih.
Hormat saya,
Hasan F Shahab
Warga Negara yang Peduli Keluarga