Imam di Gorontalo Meninggal Saat Shalat Tarawih
TEMPO Interaktif, Gorontolo – Ronny Van Gobel (60), salah seorang imam di Masjid Besar Baiturahim Kota Gorontalo, meninggal saat melaksanakan sholat tarawih berjamaah, Rabu (26) malam.
Ronny Van Gobel meninggal saat sedang melaksanakan salat tarawih yang memasuki rakaat kelima. Menurut Ajis Dama, muazin di mesjid terbesar di Kota Gorontalo tersebut, Ronny Van Gobel sesuai jadwal yang ada di mesjid itu adalah imam pada saat salat Isya, dan rencananya dia akan menjadi imam untuk sholat witir.
“Namun baru pada salat tarawih memasuki rakaat kelima dia sudah meninggal,” kata Ajis.
Dia menceritkan, saat sedang melaksanakan salat di samping Ronny Van Gobel, dia tidak melihat adanya tanda-tanda bahwa sang imam seperti orang yang menderita sakit atau sedang mengalami masalah kesehatan lainnya. “Pak imam baru diketahui meninggal saat jeda sholat tarawih,” ungkap Ajis.
Hal yang sama juga diceritakan oleh Abdulah Hippy, salah seorang imam di mesjid tersebut. Dia mengatakan, posisinya juga tepat berada di sebelah kanan dari Ronny Gobel saat meninggal. Dia mengetahui bahwa rekannya tersebut sudah tidak bernyawa lagi pada saat sedang ruku.
Ketika itu, dia melihat Ronny Van Gobel yang akan ruku tiba-tiba akan jatuh, namun seketika itu pula dia langsung menahan Ronny hingga pada posisi sholat sedang sujud. “Saya menahannya, dan ketika saya lihat dia ternyata sudah dipanggil Allah SWT,” kata Abdulah.
Dia menambahkan, pada saat memasuki sholat witir, mereka langsung mengevakuasi Ronny Van Gobel ke ruangan di salah satu mesjid tersebut.
Menariknya, imam tersebut meninggal dengan wajah tersenyum. Hal ini kemudian menarik perhatian jamaah lainnya di mesjid itu dan juga warga sekitar yang berada di rumah Ronny Van Gobel.
Tak pelak, rumah pak imam ini menjadi ramai oleh warga yang hanya ingin melihat langsung cara dia meninggal yang tidak seperti biasanya. “Ini berkah. Tidak gampang melihat orang yang meninggal di saat sholat tarawih dan sambil tersenyum,” kata Eman, salah seorang warga.
Rencananya imam tersebut akan dikebumikan esok hari sambil menunggu keluarga lainnya yang berada di luar daerah.